Latest Updates
Selamat berkunjung di sini. Semoga blog ini menjadi media berbagi ilmu sekaligus sebagai pintu masuknya rejeki. Terimakasih atas kunjungannya.

Anak Kita Anak Cerdas

Kisah 1
Seorang ibu melototi nilai matematika anaknya. Sang anak tertunduk di depan ibunya. Yuk kita intip berapa sech nilai anak itu. Wow…wow…, ternyata anak itu mendapatkan nilai bebek alias dua.
“Kemaren kan ibu sudah ngajarin kamu. Kok masih aja dapat nilai segini. Bodoh banget sech kamu.” Sang ibu mulai meluncurkan serangan nuklirnya.
“Maaf bu, aku lupa rumusnya.”
“lupa – lupa, jangan banyak alasan. Mulai hari ini, ibu nggak mau liat kamu maen. Kamu mesti belajar.” Kata sang ibu dengan ketus. “Jangan hanya main pingpong aja.”

Kisah 2
Seorang anak kepergok sama mamanya sedang melukis. Wajah sang bunda menguratkan kekesalan.
“Sudah berapa kali mama tegaskah, jangan mengambar lagi.” Kata mamanya berapi – api. “Gambar apa ini.” Ibu itu menarik kanvas yang tidak lagi berwarna putih, dari tangan anaknya.
“Mama, jangan mama.” Anak itu memcoba mempertahankan lukisannya.
“Gambar apa ini? Jelek.” Ibu menghina karya anaknya.
“Itu lukisan abstrak, ma.”
“Jangan sok pintar deh. Dikelas aja nilai kamu jelek semua.”

Kisah 3
Seorang anak dan ibunya sedang berjalan – jalan di mall. Langkah kedua ibu dan anak itu terhenti di depan sebuah toko yang menjual peralatan music.
“Bunda, kita liat yuk.” Kata sang anak seraya menarik tangan Bundanya.
Bunda itu mengikuti langkah anaknya. Mereka berdiri menyaksikan pertunjukan gratis dari seorang customer yang hendak membeli sebuah biola.
Setelah customer itu berlalu, sang anak mengambil salah satu biola, dan memcoba memainkan biola tersebut. Anak itu memainkan instrument biola seperti yang baru dia dengar.
“Nak, sejak kapan kamu bisa memainkan biola?” Tanya sang ibu yang terkejut melihat keahlian yang di miliki anaknya.
“Aku hanya mengikuti apa yang di lakukan kakak tadi.” Jawab anak itu dengan polosnya.
Sang bunda tersebut langsung memeluk putranya itu. “Kamu mau belajar biola?”

Tiga kisah di atas menjadi pelajaran bagi kita. Ya kebanyakan orang tua memang tak menyadari betapa cerdasnya anak mereka. Tapi hanya karena nggak bisa matematika, seorang anak di cap bodoh oleh orang tuanya.

Semua anak itu memiliki kecerdasan yang berbeda – beda. Kebayang nggak bila seluruh anak di dunia ini pandai matematika. Lah siapa donk yang bakalan jadi pelukis, penari, atau pun petani. Nggak ada. Makanya Tuhan nyiptakan kita dengan kelebihan masing – masing.
Apa saja sech jenis – jenis kecerdasan?
Secara umum, menurut Prof. Howard Gardner dari Harvard University, kecerdasan dapat di bagi menjadi 8 bagian. Yaitu…..
  1. Kecerdasan Linguistic (Word Smart)
Kecerdasan linguistic ini merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan verbal. Orang yang memiliki kecerdasan linguistic ini, umumnya jago nulis, membaca, berbicara, dan berdebat. Lah kayak Obama, sang President U.S yang ke-44 ini jago banget kalo berdebat dan berbicara, bikin orang yang mendengarnya terpesona dengan kemampuannya.

  1. Kecerdasan Logika Matematika (Number Smart)
Dari kata Number Smart, kita pasti dapat menebak kalo kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan seseorang  menguasai angka – angka, pengenalan pola, dan bermain dengan argument yang logis. Suka pada keteraturan, ketepatan, suka menghitung, mencatat, memecahkan masalah, dan maniak computer. Nah, biasanya kecerdasan ini di miliki oleh para ilmuwan, matematikawan, fisikawan, astronaut, akuntan, dan ahli computer.
Kalo begitu para Hacker juga termasuk orang yang memiliki kecerdasan ini. Wah, pantas aja mereka hebat – hebat, seperti Kevin Mitnick yang walau termasuk dalam ‘America’s Most Wanted Hacker’ tetap aja hebat.

  1. Kecerdasan Spasial (Picture Smart)
Kecerdasan spasial adalah kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk berpikir secara “meruang” atau menciptakan dan meyusun kembali suatu citra atau situasi tertentu. Orang yang memiliki kecerdasan ini ahli dalam menggambar dan merancang ruang. Intinya cerdas pada hal yang menyangkut bidang ‘seni rupa’. Biasanya kecerdasan ini di miliki oleh arsitek, pelukis, pematung, dan designer. Ya seperti anak dalam kisah 2 diatas. Wah dia hebat dong, masih kecil udah bisa bikin lukisan abstrak.

  1. Kecerdasan Musical (Music Smart)
Yup, benar. Kecerdasan musical adalah kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan seseorang menciptakan suatu irama atau music, dan juga mengingat melodi music. Kemampuan ini tentu saja di miliki oleh para Musisi, disc jockey diva, dan orang yang berkecipung dalam dunia music. Wah berarti anak dalam kisah 3  memiliki kecerdasan ini. Kalo dia terus belajar, pasti bisa ngalahi Mozart.

  1. Kecerdasan Kinestetikal (Body Smart)
Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan seseorang mengerakkan tubuh. Nah kecerdasan ini di bagi menjadi 2.
Pertama, kemampuan yang berkaitan dengan aktifitas fisik. Ya seperti atlet, penari, seniman, pantonim, actor (memiliki kecerdasan seluruh tubuh)
Kedua, kecerdasan kinestetik parsial. Contohnya, montir, tukang kayu, tukang batu, dan penjahit.

  1. Kecerdasan Interpersonal (People Smart)
Kecerdasan interpersonal adalah kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Kecerdasan interpersonal mencakup kemampuan ‘membaca orang’ (misalnya untuk menilai seseorang dalam dalam beberapa detik, kemampuan berteman dan kemampuan bergaul.

  1. Kecerdasan Intrapersonal (Self Smart)
Kecerdasan intrapersonal ini berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam memahami dirinya sendiri. Kecerdasan ini untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang ada dalam diri masing – masing orang. Orang yang memiliki kecerdasan ini mampu merenungkan dirinya dan kemudian mengekspresikan dirinya secara kuat. Kecerdasan pribadi ini biasanya dimiliki para konselor, terapis, dan professional yang bekerja dengan emosi, dan motivasi pribadi.

  1. Kecerdasan Naturalis (Nature Smart)

Kecerdasan naturalis adalah kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk mengenali hewan dan tumbuhan yang ada di alam, mengenali polanya, dan mengelompokkannya dalam golongan tertentu. Kecerdasan ini di butuhkan oleh para ahli biologi, penjaga hutan, dokter hewan, dan hortikulturis.

Selain ke-8 jenis kecerdasan di atas, Gardner menambahkan beberapa macam kecerdasan lagi, yaitu kecerdasan spiritual (rohaniwan), seperti yang dimiliki para ulama, pendeta, biksu. Dan kecerdasan eksistensial (filsuf) seperti yang di miliki Plato.

So, udah pada tau kan setiap anak itu cerdas dan memiliki kemampuan yang luar biasa jika terus di asah. So jangan pernah mengatakan kata ‘BODOH’ pada anak – anak.

-->
IQ, EQ, & SQ Pada Anak

Kita sudah membahas jenis – jenis kecerdasan. Disana dikata setiap anak memiliki satu jenis kecerdasan. Namun anak yang di katakan cerdas jika memiliki kecerdasan intelektual (IQ), emosional (EQ), dan spiritual (SQ).

Biar kita lebih mengerti, yuk kita cari tau apa sech IQ, EQ, dan SQ.

  1. Cerdas secara intelektual (IQ)
Tingkat kecerdasan seorang anak yang di tentukan secara metodik oleh IQ atau Intelligent Quotient, yang memengang peranan penting untuk suksesnya seorang anak dalam belajar. Menurut penyelidikan IQ atau data tangkap seseorang mulai dapat ditentukan sekitar umur 3 tahun.
Secara dini untuk menentukan IQ seseorang adalah pada saat ia mulai pandai berkata – kata. Ada hubungan langsung antara kesanggupan bahasa si-anak dengan IQ-nya. Apabila seseorang anak dengan IQ tinggi mulai masuk sekolah, dengan segera penguasaan bahasa (kata – kata)-nya semakin tinggi dan banyak pula.
Rumus kecerdasan secara umum atau IQ itu adalah sebagai berikut :

Usia mental anak          X          100      = IQ
            Usia sesungguhnya

            Dengan tingkat – tingkat kecerdasan yang berbeda :
            Genius ………….hampir – hampir…………….diatas 140
            Sangat Super …………………………………120 – 140
            Super ………………………………………....110 – 120
            Normal ………………………………………...90 – 110
            Bodoh ………………………………………… 80 – 90
            Perbatasan ……………………………………. 70 – 80
            Moron (Dungu) ……………………………….. 50 – 70
            Imbecile ………………………………………. 25 – 50
            Idiot ……………………………………………  0 – 25

   Usia mental biasanya di tentukan dengan suatu serial test, dan test yang paling terkenal adalah test dari Stanford Binet.

   Namun jangan berkecil hati dulu kalo punya IQ yang tidak begitu tinggi. Karena sebuah penelitian yang di lakukan oleh David Goleman mengungkapkan, IQ bukanlah segalanya. Buktinya dalam kurun waktu 50 -100 tahun terakhir, orang yang sukses adalah orang yang IQ-nya nggak begitu tinggi. Bahkan banyak orang yang IQ-nya tinggi , namun setelah dewasa bekerja pada orang yang IQ-nya biasa – biasa saja. MENGAPA? Karena IQ hanyalah sebagian kecil dari manusia. Factor lain yang juga mendukung kecerdasan seseorang seperti, EQ, dan SQ (seperti yang saya tulis di atas).

  1. Cerdas Secara Emosional (EQ)

Apa sech kepanjangan dari EQ? Yeah, exactly! Kepajangan EQ adalah Emotional Quotient, yang merupakan keterampilan untuk mengenali dan mengelola emosi diri sendiri maupun orang lain. Goleman bilang ‘kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang di miliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut, seseorang dapat menempatkan emosi pada waktu yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati.

Apa saja sech yang termasuk kecerdasan emosional? Mau tau? Kecerdasan Emosional itu meliputi pengendalian diri, semangat (spirit), dan ketekunan, tak lupa pula kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan mampu bertahan menghadapi permasalahan, kesanggupan mengendalikan dorongan hati dan emosi, tidak melebih – lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk membaca perasaan terdalam seseorang (empati), dan kemampuan menyelesaikan konflik serta memiliki kemampuan memimpin.

Manusia yang memiliki EQ yang baik, akan mampu menyelesaikan permasalahan dan tentu saja bertanggung jawab pada apa pun yang dipikulnya. Selain itu EQ mempermudah seseorang untuk bersosialisasi (bergaul), mampu membuat keputusan yang manusiawi, dan berpegang penuh pada komitmen. So, karena itu orang yang EQ-nya bagus mampu mengerjakan apapun dengan lebih baik. Orang dengan keterampilan emosional yang berkembang baik berrti kemungkinan besar akan berhasil dalam segala bentuk kehidupan.

So EQ yang baik akan menciptakan seseorang menjadi pribadi yang menyenangkan, cerdas dan intelek.

  1. Kecerdasan Secara Spiritual (SQ)
SQ atau Spiritual Quotient adalah kecerdasan yang dapat diartikan sebagai kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan permasalahan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan prilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna di bandingkan yang lain.

Menurut Dosen Psikologi UGM, Drs. Subandi, MA, menyatakan orang yang memiliki kecerdasan tinggi biasanya memiliki ciri – ciri, sebagai berikut ;
1.      Kemampuan menghayati keberadaan Tuhan.
2.      Memahami diri secara utuh dalam dimensi ruang dan waktu.
3.      Memahami hakikat di balik realitas.
4.      Menemukan hakikat diri.
5.      Tidak terkukung egosentrisme.
6.      Memiliki rasa cinta.
7.      Memiliki kepekaan batin.
8.      Mencapai pengalaman spiritual.

Anak – anak mungkin saja memiliki kecerdasan IQ, EQ, dan SQ yang baik. Nah untuk mengwujudkannya orang tua serta lingkungan di mana anak – anak itu berada harus membimbing anak – anak. Dengan begitu masa depan yang cerah sudah tentu menanti mereka. Don’t give up to easy...