Gudang Ilmu Duit pada kesempatan kali ini akan share tentang tanda-tand penyakit Cacing Pasir dan pengobatannya. tanda-tanda penyakit cacing pasir di antaranya kulit memerah
dengan diameter kira-kira 2-4 mm disertai rasa gatal yang luar biasa. Rasa gatalnya
berada di dalam kulit sehingga meskipun kita garuk-garuk tidaklah bisa merubah
rasa gatal tersebut. Biasanya terjadi di
kaki / tangan. Ini adalah infeksi hari pertama, pada hari berikutnya warna
merah akan bergeser atau bahkan berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain,
dan bisa memanjang (menjalar). Biasanya pada hari kelima sudah akan nampak alur
seperti kita sedang melukiskan sesuatu di kulit dengan sepidol. Perlu diketahui
juga bahwa bekas warna merah tadi akan membentuk seakan trowongan dibawah
kulit. Para ahli / dokter menyebutkan bahwa ini penyebabnya adalah larva cacing
pasir jenis Ankylostoma braziliense
dan Ankylostoma caninum. Entah itu benar atau salah yang jelas jika anda/orang
yang anda kenal mengalami hal ini cara pengobatan berikut insyalloh menjadi
solusi.
Cara Pengobatan
Tradisional:
Petiklah daun
beringin kemudian dari pangkal daun yang kita petik akan muncul getah berwarna
putih, kemudian langsung saja dioleskan pada bagian kulit yang terinfeksi.
Ibarat penyakit tadi sebuah kereta api tolong bagian lokomotif atau ujung yang
berwarna merah jangan sampai terlewati, karena dibagian inilah larva cacing (kuman
penyakitnya) berada. Usahakan kita menggunakan beringin Jawa bukan beringin
Preh. Beringin jawa daunya lebih tipis dan kecil-kecil, jika tumbuh di tempat
yang panas agak kekuningan. Sedangkan beringin Preh daunya lebat hijau tua. Ulangi cara diatas satu hari sekali
selama 3 hari berturut-turut.
Cara Pengobatan
dengan Obat:
Minumlah obat albendazol, obat
tersebut bisa didapat di apotik terdekat. Berikut tentang albendazole.
Albendazol berkhasiat membasmi cacing di usus yang hidup sebagai
parasit tunggal atau majemuk. Albendazol efektif untuk pengobatan cacing gelang
(Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), cacing kremi
(Enterobius vermicularis), cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator
americanus), cacing pita (Taenia sp.) dan Strongyloides stercoralis.
Kontra Indikasi:
Albendazol menunjukkan sifat teratogenik embriotoksis pada percobaan dengan hewan. Karena itu obat ini tidak boleh diberikan pada wanita yang sedang mengandung. Pada wanita dengan usia kehamilan masih dapat terjadi (15 – 40 tahun), albendazol dapat diberikan hanya dalam waktu 7 hari dihitung mulai dari hari pertama haid.
Komposisi:
Tiap tablet kunyah mengandung albendazol 400 mg.
Cara Kerja:
Hasil percobaan preklinis dan klinis menunjukkan bahwa albendazol mempunyai khasiat membunuh cacing, menghancurkan telur dan larva cacing. Efek antelmintik albendazol dengan jalan menghambat pengambilan glukosa oleh cacing sehingga produksi ATP sebagai sumber energi untuk mempertahankan hidup cacing berkurang, hal ini mengakibatkan kematian cacing karena kurangnya energi untuk mempertahankan hidup.
Dosis:
Dosis umum untuk dewasa dan anak di atas 2 tahun :
400 mg sehari, diberikan sekaligus sebagai dosis tunggal. Tablet dapat dikunyah, ditelan atau digerus lalu dicampur dengan makanan.
Pada kasus dimana diduga atau terbukti adanya penyakit cacing pita atau Strongyloides stercoralis, dosis 400 mg albendazol setiap hari diberikan selama tiga hari berturut-turut.
Efek samping:
Perasaan kurang nyaman pada saluran pencernaan dan sakit kepala pernah terjadi pada sejumlah kecil penderita, tetapi tidak dapat dibuktikan bahwa efek samping ini ada hubungannya dengan pengobatan.
Juga dapat terjadi gatal-gatal dan mulut kering.
Perhatian:
Hati-hati bila diberikan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal dan hati.
Jangan diberikan pada ibu menyusui.
Sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak di bawah umur 2 tahun.
Cara Penyimpanan:
Simpan di tempat sejuk dan kering.
Kemasan:
Albendazole 400 mg, kotak 5 blister @ 6 tablet kunyah
ALBENDAZOLE HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Sumber : New House
1 Response to "Tanda-Tanda Cacing Pasir dan Penanganannya"
semoga bermanfaat untuk semua artikel ini
Post a Comment